Tumpang sari
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Tumpang sari dapat pula dilakukan pada pertanaman tunggal (monokultur) suatu tanaman perkebunan besar atau tanaman kehutanan sewaktu tanaman pokok masih kecil atau belum produktif. Hal ini dikenal sebagai tumpang sela (intercropping). Jagung atau kedelai biasanya adalah tanaman sela yang dipilih.
Sistem budidaya surjan, suatu bentuk kearifan lokal dari Yogyakarta selatan, juga dapat digolongkan sebagai tumpang sari.
Konsep serupa tumpang sari dapat diperluas dalam kelas usaha tani lain. Dalam kehutanan, kombinasi pertanaman antara tanaman semusim dengan pohon hutan dikenal sebagai wana tani. Suatu konsep serupa juga diterapkan bagi budidaya padi dan ikan air tawar pada lahan sawah yang dikenal sebagai mina padi.
Pola penanaman tumpang sari dapat memaksimalkan lahan dibandingkan pola monokultur karena:
- Hasil panen pada lahan tidak luas bisa beberapa kali dengan usia panen dan jenis tanaman berbeda,
- petani mendapat hasil jual yang saling menguntungkan atau menggantikan dari tiap jenis tanaman berbeda dan,
- risiko kerugian dapat ditekan karena terbagi pada setiap tanaman.
- lebih murah dibandingkan dengan pupuk tunggal dan,
- pemakaiannya sekali.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tumpang_sari
Apakah ada kombinasi tanaman tertentu atau contoh sistem tumpangsari yang disebutkan dalam postingan blog? Bagaimana cara petani memilih tanaman yang cocok dan mengoptimalkan pengaturan penanamannya untuk mencapai hubungan sinergis antara spesies tanaman yang berbeda? Visit us Telkom University
BalasHapus